Kamis, 19 Juli 2012

Anda Pasti Pernah Melakukannya

 
Anda pasti pernah melakukan ini . Hehe :D

1. Berjalan masuk ke suatu ruangan, tiba-tiba lupa mau ngapain, langsung keluar lagi, tiba-tiba keinget lagi.
2. Ketika kalian masih kecil, pernah menggambar matahari di antara dua gunung
3. Ketika kalian masih kecil, berpikir bahwa bentuk asli dari hati adalah seperti gambar love.
4. Menutup pintu kulkas dengan sangat perlahan, .........hanya untuk melihat lampunya mati
5. Mencoba untuk menyeimbangkan tombol lampu, antara on dan off.
6. Mengambil satu batang lidi dari sapu, lidi lalu menebas- nebasnya hingga berbunyi "whuks whuks".
7. Ngumpet di dalam lemari saat bermain petak umpet.
8. Buka sms dari orang, mikir mau bales apa.. , pas mau ngetik lupa orang yang sms ngomong apa aja.
9. Sehabis makan snack-snack, males gerak buat ke tong sampah untuk membuang bungkusnya, selipin di
    sofa atau pinggiran tempat tidur
10.Main sepeda sambil terik teriak .."ngeeeng ngeeeng ngeeeng" belaga naik motor balap
11.Waktu kecil agan mesti suka berdiri dikipas angin yg lagi nyala terus bersuara "aaaaaaa"
Bener gak? Sekian post dari saya. Thanks :D
► Read More

Sabtu, 14 Juli 2012

Pesan Sang Ayah

Dahulu kala ada 2 orang kakak beradik. Sebelum ayah mereka meninggal , ia berpesan 2 hal :
1.    Jangan penah menagih utang kepada orang yang berutang pada mu dan
2.    Jika pergi dari rumah ke toko jangan sampai muka mu terkena sinar matahari
Waktu berjalan terus. Dan kenyataan terjadi bahwa beberapa tahun setelah ayahnya meninggal anak yang sulung bertambah kaya sedangkan yang bungsu menjadi semakin miskin. Ibunya yang masih hidup menanyakan hal itu kepada mereka. Jawab anak yang bungsu: ini karena saya mengikuti pesan ayah. Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih utang kepada orang yang berutang pada ku, dan akibat nya modal ku susut karena orang yang berutang pada ku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih. Juga ayah berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong. Sebetulnya dengan jalan kaki saja cukup, tetapi karena pesan ayah demikian, akibatnya pengeluaran ku bertambah.
Kepada anak sulung yang bertambah kaya, ibunya pun bertanya hal yang sama. Jawab anak sulung: ini semua karena saya menepati pesan ayah. Karena ayah berpesan supaya saya tidak menagih kepada orang yang berutang kepada saya, saya tidak memberikan pinjaman kepada orang lain sehingga modal tidak susut. Ayah juga berpesan agar jika saya berangkat ke toko atau pulang dari toko saya tidak boleh terkena sinar matahari. Dengan demikian saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari terbenam. Akibatnya toko saya buka sebelum toko lain buka dan tutup jauh sesudah toko lain tutup. Dengan kebiasaan seperti itu, orang akhirnya tahu dan toko ku lebih laris karena mempunyai jam kerja yang lebih lama.
► Read More

Lewat Jendela Kita Memandang

Sepasang orang muda yang baru menikah menempati sebuah rumah di sebuah kompleks perumahan.  Suatu pagi, sewaktu sarapan sang istri melihat melalui jendela kaca, tetangga mereka sedang menjemur kain. "Cuciannya kelihatan kurang bersih ya", kata sang istri.  "Sepertinya dia tidak tahu cara mencuci pakaian dengan benar. Mungkin dia perlu sabun cuci yang lebih bagus."

Suaminya menoleh, tetapi hanya diam dan tidak memberi komentar apapun.
Sejak hari itu setiap wanita tetangganya menjemur pakaian, selalu saja sang istri memberikan komentar yang sama tentang kurang bersihnya si tetangga mencuci pakaian-pakaiannya.

Seminggu berlalu, sang istri heran melihat pakaian-pakaian yang dijemur tetangganya terlihat cemerlang dan bersih.


Ia berseru kepada suaminya, "Lihat, sepertinya dia telah belajar bagaimana mencuci dengan benar. Siapa kira-kira yang sudah mengajarinya ya ?"



Sang suami berkata, "Saya bangun pagi-pagi sekali hari ini dan membersihkan jendela kaca kita."


Dan begitulah kehidupan.

Apa yang kita lihat pada saat menilai orang lain tergantung kepada kejernihan pikiran (jendela) lewat mana kita memandangnya.


Pikiran yang jernih membuat kita dapat memandang segala sesuatu dengan jernih.


Mari menghilangkan sedikit demi sedikit 'kotoran' yang menghalangi kita untuk berpikir jernih.
► Read More

Murid SD Dengan Gurunya


Anto yang duduk dibangku SD ditanya Bu Fanny, Gurunya

Bu Fanny : Anto, ada 5 bebek yang lagi mencari makan disawah. Kalo ditembak pemburu, kena satu yang tinggal berapa ?

Setelah berpikir sejenak, si Anto menjawab “Ga ada sisanya bu ”

Bu Fanny bertanya “kenapa ga ada sisanya ?”

Si Anto menjawab” yang lain terbang semua karena kaget”

Bu Fanny tersenyum bijak dan berkata “yah, sebetulnya bukan itu jawabannya. tapi saya suka cara
berpikir kamu ”


Si Anto tidak mau kalah ” boleh saya yang tanya bu guru ?”

Bu Fanny ” boleh”

Si Anto ” ada tiga wanita makan eskrim, satu makanya dikunyah2, yang satu digigit2 dan yg terakhir dijilat2. pertanyaannya wanita mana yang sudah menikah ?”

Tanpa berpikir panjang Bu Fanny menjawab ” sudah pasti yang menjilat2 eskrimnya”

Si Anto senyum2 dan berkata ” sebetulnya yang sudah menikah yang menggunakan cincin kawin bu……. tapi saya suka cara berpikir ibu “
► Read More

Belajar Dari Rajawali

Rajawali adalah seekor burung yang seringkali digunakan sebagai simbol kekuatan, keperkasaan dan daya tahan.Seekor rajawali dewasa memiliki tinggi badan sekitar 90 cm, dan bentangan sayap sepanjang 2m. Ia membangun sarangnya di puncak-puncak gunung. Sarang itu sangat besar sehingga manusia pun dapat tidur di dalamnya. Sarang itu beratnya bisa mencapai 700 kg dan sangat nyaman.

Di sarangnya, di atas puncak gunung yang tinggi itulah telur rajawali menetas.Seperti layaknya bayi-bayi lainnya (baik bayi hewan maupun bayi manusia), maka yang dapat dilakukan seekor bayi rajawali adalah makan dan tidur. Bayi rajawali akan menghabiskan masa-masa pertamanya di dunia di dalam sarangnya yang nyaman.

Setiap hari, induk rajawali mencarikan makanan untuk bayinya dan menyuapi mulut bayi yang sudah terbuka untuk menerima makanan. Dengan perut yang sudah kenyang, bayi rajawali akan tidur kembali.Tubuhnya bertambah besar dan gemuk. Hal itu berlangsung berulang-ulang dalam hidupnya. Siklus ini berjalan dalam beberapa minggu.

Ketika masa pendewasaan tiba, si anak rajawali harus belajar terbang agar dapat berburu mencari makanannya sendiri. Berbeda dengan beberapa ciptaan Tuhan lainnya, rajawali tidak dikaruniai naluri untuk dapat terbang dan berburu dengan sendirinya.  Tetapi, rajawali dikarunia naluri untuk meniru. Anak rajawali belajar terbang dengan mengamati induknya dan belajar mencoba dan berlatih meniru apa yang dilakukan oleh induknya.

Kira-kira berumur 8 - 10 minggu, bulu-bulu lembutnya akan berganti dengan bulu-bulu untuk terbang. Sang induk memulai pelajaran terbang dengan mengepak-ngepakkan sayapnya di sarangnya dengan lebar-lebar.  Angin yang ditimbulkan oleh kepakan sayap induk rajawali tersebut membuat anak rajawali sedikit terangkat naik beberapa inchi dari dasar sarang.  Kemudian si anak meniru mengepak-ngepakkan sayapnya seperti apa yang dilakukan oleh induknya.  Inilah pelajaran terbang yang pertama bagi ‘penerbang pemula’ itu.

Hal seperti ini berlangsung berulang-ulang. Tahap berikutnya adalah pelajaran di luar sarang.

Sang induk tidak lagi memberi makanan kepadanya. Untuk membujuk si anak keluar dari ‘zona nyamannya’ di dalam sarang, sang induk terbang di sekitar sarang sambil membawa makanan yang lezat.  Sepotong daging kelinci digenggam di dalam cakarnya, tetapi tidak diberikan kepada sang anak. Ini adalah bujukan halus, tidak seperti mitos popular yang mengatakan bahwa sang induk akan mendorong si anak untuk terpaksa mencoba terbang saat terjatuh dari sarang.

Kini si anak sendiri dalam sarangnya. Tiap kali induknya datang mendekat, tidak lagi membawa makanan di paruhnya. Meski ia berteriak, tetapi induknya tidak kunjung memberikan makanan kepadanya dan berlalu begitu saja. Anak rajawali menjadi kelaparan dan kurus. Ia mencoba bertahan dengan memakan dari sisa-sisa makanan yang mengering di sekitar sarang. Ketika melihat serangga-serangga, sang anak mulai memakannya karena lapar. Inilah pelajaran pertamanya dalam membunuh.

Anak rajawali semakin kurus karena kehilangan lemak tubuhnya. Tubuhnya semakin ringan. Ketika ia mengepakkan sayapnya, ia mulai dapat ‘terbang; sedikit lebih jauh, mulai dapat mencapai tepi sarang.

Semakin lama otot-otot sayap semakin kuat dan tubuhnya semakin ringan. Pelahan anak rajawali mulai belajar terbang dengan mencoba naik ke dahan pohon di dekat sarangnya dan mencoba terbang mencapai sarang. Berulang-ulang dilakukan, bisa memakan waktu berbulan-bulan. Semakin hari semakin mahir dan semakin dapat terbang lebih tinggi dan lebih jauh. Mulanya hanya dapat terbang dari dahan terdekat ke sarang, kemudian dari dahan yang lebih jauh ke sarang.

Selama masa latihan ini, tidak jarang anak rajawali yang jatuh dan terluka, bahkan mati. Induk rajawali kembali merawat dan memberi makan kepada anaknya yang terluka, sampai sang anak kembali sehat dan bisa memulai pelajaran terbangnya lagi. Biasanya antara 4 – 6 bulan, anak rajawali sudah dapat terbang tanpa disupervisi, tetapi masih belajar terbang di sekitar sarang. Ketika sudah mahir, barulah anak rajawali terbang jauh.



Perenungan :

Seringkali kita lebih memilih tinggal di zona nyaman dan enggan mencoba sesuatu hal yang baru karena dipenuhi kekuatiran. Kuatir gagal, kuatir menderita dan banyak kekuatiran lain.  Padahal di balik setiap kesulitan, ketika kita sudah berhasil mengatasinya akan banyak yang kita dapatkan. 

Seandainya anak rajawali tidak pernah belajar terbang maka ia tidak akan pernah jatuh.   Berada di dalam sarangnya berarti harus puas hanya makan serangga-serangga kecil yang berkeliaran di dekat sarangnya, dan tidak akan pernah tahu enaknya daging kelinci dan makanan lainnya.  Ia juga tidak akan pernah tahu indahnya gunung, laut dan hutan jika dipandang dari atas langit. Sayapnya tidak akan pernah menjadi kokoh, dan paruhnya tak akan pernah terasah.  Ia akan menjadi burung biasa, dan bukan rajawali yang perkasa.
► Read More

Semangkuk Mie

http://jefripranata.files.wordpress.com/2009/12/mie-rebus.jpg
Pada malam itu, Ana bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, Ana segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tdk membawa uang. Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi ia tdk mempunyai uang.

Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata "Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?" " Ya, tetapi, aku tdk membawa uang" jawab Ana dengan malu-malu. "Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu" jawab si pemilik kedai. "Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu".


Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi. Ana segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang. "Ada apa nona?" Tanya si pemilik kedai. "Tidak apa-apa" aku hanya terharu jawab Ana sambil mengeringkan air matanya.


"Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi! Tetapi,? ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah" "Kau, seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri" katanya kepada pemilik kedai


Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana, menarik nafas panjang dan berkata "Nona mengapa kau berpikir seperti itu? Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi dan nasi untukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya"


Ana, terhenyak mendengar hal tsb. "Mengapa aku tdk berpikir ttg hal tsb? Utk semangkuk bakmi dr org yg baru kukenal, aku begitu berterima kasih, tetapi kepada ibuku yg memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya.


Ana, segera menghabiskan bakminya, lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya. Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yg hrs diucapkan kpd ibunya. Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas. Ketika bertemu dengan Ana, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah "Ana kau sudah pulang, cepat masuklah, aku telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur, makanan akan menjadi dingin jika kau tdk memakannya sekarang". Pada saat itu Ana tdk dapat menahan tangisnya dan ia menangis dihadapan ibunya.


Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kpd org lain disekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita. Tetapi kpd org yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita berterima kasih kepada mereka seumur hidup kita.


RENUNGAN:

BAGAIMANAPUN KITA TIDAK BOLEH MELUPAKAN JASA ORANG TUA KITA. SERINGKALI KITA MENGANGGAP PENGORBANAN MEREKA MERUPAKAN SUATU PROSES ALAMI YANG BIASA SAJA;


TETAPI KASIH DAN KEPEDULIAN ORANG TUA KITA ADALAH HADIAH PALING BERHARGA YANG DIBERIKAN KEPADA KITA SEJAK KITA LAHIR. PIKIRKANLAH HAL ITU?? APAKAH KITA MAU MENGHARGAI PENGORBANAN TANPA SYARAT DARI ORANG TUA KITA? HAI ANAK-ANAK, TAATILAH ORANG TUAMU DALAM SEGALA HAL, KARENA ITULAH YANG INDAH DIDALAM TUHAN.
► Read More

Jumat, 13 Juli 2012

Mimpi

Pada malam hari aku sedang melihat tv dan makan. Acara yang aku lihat adalah "Kamu" yang perannya adalah para personil Coboy Jr. Setelah makan kemudian aku bergegas sikat gigi dan langsung mengambil air wudhu. Setelah menunaikan ibadah sholat isya' aku pun tertidur.

Tertidur dan aku lalu bermimpi. Disana pertama aku, rizky, ipam, dan mas wira bersepedah ke rumah temanku dan pada saat itu rumahnya telah dibangun. Disana banyak tumpulan kayu balok tergeletak dan kira kira hingga 3 meter. Lalu aku menaikinya dan masuk ke rumah temanku. Disana aku melihat ada seorang wanita, paranormal dan arwah si wanita itu. Arwah si wanita itu di introgasi, tepi entah apa yang dikatakan karena tidak begitu jelas. Kemudian arwah itu mengamuk dan memberantakkan rumah temanku. Aku bergegas keluar dan lalu pergi bersepeda kembali.

Sesampainya aku di gedung dan sekaligus apartemen aku menaiki puncaknya. Hari mulai malam dan mataharipun berganti dengan bintang. Aku menghampiri temanku yang berada di atas kayu di tepi puncak apartemen, aku memperingatkannya untuk pergi dari tempat itu "jangan duduk di atas kayu itu" kataku. "Aku akan baik baik saja disini " Ipam membalas dengan nada yakin. "apa bisa di katakan baik baik saja, dengan kondisi kayu yang sudah akan rapuh ?" "Lihat ini, baik baik saja kan?" sambil mengjungkit jungkit kayu yang dinaikinya, dalam hitungan detik "Krakk!!" kayu yang di dudukinya patah dan ia terjatuh, aku tak bisa meraih tangannya. Mustahil aku meraihnya, dia terjatuh dari atas apartemen, ku kira mati. Saat aku melihat ke bawah, dia masih bernaung, memanggil namaku dan mengatakan "Aku masih hidup !" Dengan segera aku dan kedua temanku turun apartemen dan menemuinya. Keadaannya sangat "Miris", kaki dan tangannya patah dengan muka berlumuran darah, Rizky pun menangis.
Dan.... "Bangun dek" ibuku pun membangunkanku dan aku sangat terkejut. Mimpi itu masih kuingat dan sampai sampai aku bisa menulisnya disini. Aku tidak tau mengapa aku mengingat detail mimpi ini. Mimpi ini tidak seperti mimpi mimpiku sembelumnya yang hanya berlalu begitu saja. Setelah itu aku mandi dan bersiap siap ke sekolah.
► Read More